SELAMAT DATANG SEMUA

Isnin, 13 Jun 2011


Para Perempuan Cemerlang dalam Peradaban Islam



Panggung peradaban Islam, tak hanya dominasi laki-laki. Perempuan, muncul pula memberikan kontribusi. Mereka, menunjukkan kecemerlangan pemikirannya dalam beragam bidang. Hal ini, telah bermula sejak zaman Nabi Muhammad dan para sahabatnya saat merintis masyarakat berperadaban.
Salim T S Al Hassani, profesor emiritus di University of Manchester, Inggris, dalam tulisannya, ‘Women’s Contribution to Classical Islamic Civilisation: Science, Medicine and Politics’, menyatakan, selain dalam bidang agama mereka juga berkiprah di bidang ilmu pengetahuan. Sejumlah perempuan memiliki kemampuan dalam bidang medis.
Kemunculan mereka terkadang dipicu oleh suatu peristiwa peperangan yang tak terelakkan. Di antara mereka ada Rufayda Al Aslamiyyah, yang mengawali kariernya merawat para tentara terluka. Ada pula nama-nama lainnya, yang menguasai matematika.
Rufayda al-Aslamiyyah
Perempuan ini sering pula dipanggil dengan nama Rufayda binti Sa’ad. Ia dianggap sebagai perawat pertama dalam lintasan sejarah Islam, yang hidup pada zaman Nabi Muhammad.

Dalam Perang Badar pada 13 Maret 624 Hijriyah, ia bertugas merawat mereka yang terluka dan mengurus personel yang meninggal dunia.
Rufayda belajar pengetahuan medis dari ayahnya, Saad Al Aslamy, yang juga seorang dokter. Ia sering membantu ayahnya mengobati pasien. Pada akhirnya, ia yang sarat pengalaman mengabdikan diri dalam bidang yang dikuasainya. Ia mewujud menjadi seseorang yang andal dalam bidangnya.
Dalam praktiknya, ia sering menjalankan keahliannya di rumah sakit lapangan berbentuk sebuah tenda. Saat itu, Nabi Muhammad memerintahkan untuk membawa anggota pasukan yang terluka ke rumah sakit lapangan tersebut. Selain kepandaian dalam bidang medis, Rufayda dikenal sebagai sosok yang empatik.
Tak hanya itu, Rufayda merupakan seorang organisatoris yang baik pula. Ia aktif mengajarkan keahliannya kepada perempuan lainnya dan menjadi seorang pekerja sosial. Biasanya, ia membantu memecahkan masalah-masalah sosial yang terkait dengan penyakit.
Shifa binti Abdullah
Lalu, muncul pula nama lain, Al Shifa binti Abdullah al Qurashiyah al’Adawiyah. Nama lain yang lekat pada dirinya adalah Laila. Kepiawaianya dalam bidang medis ditopang oleh kemampuannya dalam membaca. Sebab, saat itu banyak orang buta huruf dan tentu tak bisa mengakses pengetahuan.
Layaknya Rufayda, Al Shifa tak pelit dengan ilmu yang dimilikinya. Ia menebar ilmu medis yang ia kuasainya, meski dalam hal yang sangat sederhana. Misalnya, pengobatan terhadap gigitan semut. Kemudian, Rasulullah SAW memintanya untuk mengajarkan hal itu kepada perempuan lainnya.
Al Shifa pun multitalenta. Ia tak hanya dominan pada bidang medis. Namun, ia pun sangat terampil dalam administrasi publik dan dikenal dengan kebijaksanaannya.
Nusayba binti Harith
Nusayba binti Harith Al Ansari hadir sebagai sosok lain. Ia merawat para prajurit terluka. Ia juga seorang tabib khitan. Masa pun berjalan. Pada abad ke-15, seorang ahli bedah dari Turki, Serefeddin Sabuncuoglu (1385-1468), penulis karya tentang bedah, Cerrahiyyetu’l-Haniyye. Dia tak ragu menggambarkan secara terinci mengenai prosedur gineologi atau menggambarkan perawatan terhadap pasien perempuan.
Bukan hanya menggambarkan, namun Sabuncuoglu pun bekerja dengan para ahli bedah perempuan. Saat itu, dikabarkan rekan-rekannya di dunia Barat, malah menentang bekerja sama dengan para perempuan. Bahkan, dalam bukunya, ia menggambarkan bagaimana para ahli bedah perempuan menjalankan pekerjaannya.
Sutayta Al-Mahamli
Pakar matematika ini hidup pada paruh kedua abad ke-10. Ia berasal dari keluarga berpendidikan tinggi di Baghdad, Irak. Ayahnya, Abu Abdallah Al Hussein, menjabat sebagai seorang hakim yang juga penulis sejumlah buku, termasuk Kitab fi Al Fiqh dan Salat Al’idayn.
Sang ayah tak memandang sebelah mata Sutayta yang berjenis kelamin perempuan itu. Ia mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anaknya, bahkan mendatangkan sejumlah guru. Banyak hal yang diajarkan namun Sutayta terpikat hatinya pada matematika.
Sejumlah cendekiawan yang pernah menjadi gurunya adalah Abu Hamza bin Qasim, Omar bin Abdul-’Aziz Al Hashimi, Ismail bin Al Abbas Al Warraq, dan AbdulAlghafir bin Salamah Al Homsi. Sejumlah sejarawan, Ibnu Al Jawzi, Ibnu Al Khatib Baghdadi, dan Ibnu Katsir, memuji kemampuan Sutayta dalam matematika. Sutayta sangat menguasai hisab atau aritmatika dan perhitungan waris.
Kedua cabang matematika tersebut berkembang dengan baik di zamannya. Dalam aljabar, ia berhasil menemukan sebuah persamaan yang pada masa selanjutnya, sering dikutip oleh pakar matematika lainnya.
Bidang ilmu lain yang juga dikuasainya adalah sastra Arab, ilmu hadis, dan hukum. Setelah lama bergelut dengan angka dan memberikan kontribusinya dalam bangunan peradaban Islam, akhirnya Allah SWT memanggilnya. Ia mengembuskan napas terakhir pada 987 Masehi.
Labana dari Kordoba
Pada masa pemerintahan Islam, Kordoba menjadi salah satu pusat peradaban. Kota ini, bahkan menjadi salah satu lumbung orang-orang berotak cerdas. Salah satunya adalah perempuan yang bernama Labana. Matematika menjadi bidang kajian yang ia kuasai.
Labana dikenal dengan kemampuannya menyelesaikan beragam masalah matematika yang sangat pelik, baik aritmatika, geometri, maupun aljabar. Saat itu, tak banyak ilmuwan laki-laki yang mampu memecahkan masalah sepelik itu. Melalui kecerdasannya, ia menuai buah manis. Ia menjadi pegawai pemerintah.
Labana menjadi sekretaris Khalifah Al Hakam II dari Dinasti Bani Ummayah. Jatuhnya jabatan sekretaris ke tangan Labana, menunjukkan khalifah tak mempetimbangkan jenis kelamin. Namun, ia lebih mementingkan kepandaian dan kemampuan yang dimiliki Labana.
Pada masa itu, sejumlah perempuan bernasib sama dengan Labana. Para perempuan yang menguasai suatu bidang, akan mendapatkan penghargaan tinggi dari pemerintah. Kalau memang bersedia, para perempuan itu mendapatkan posisi di pemerintahan.
Sumber: republika.co.id

Ahad, 12 Jun 2011

7 Sunnah Nabi Yang Patut Dilakukan




Tujuh Sunnah Rasulullah yang perlu diamalkan ialah :
Solat Tahajjud

Solat Tahajjud ialah solat apabila terjaga daripada tidur malam. Sebaik-baiknya 1/3 malam yang terakhir iaitu dalam lingkungan jam 3 atau 4 pagi. Jumlah rakaat sekurang-kurangnya 2 rakaat. Di antara fadhilatnya :
  1. Mendapat pengawasan Allah dan menampakkan kesan ketaatan di wajahnya.
  2. Dikasihi oleh para ahli ibadah dan org mukmin.
  3. Percakapannya menjadi hikmah dan bijaksana.
  4. Dimudahkan hisab ke atasnya.
  5. Mendapat catatan amal dari tangan kanan.
Firman Allah SWT yang bermaksud :
“Dan bangunlah pada sebahagian dari waktu malam serta kerjakanlah "sembahyang tahajjud" padanya, sebagai sembahyang tambahan bagimu; semoga Tuhanmu membangkit dan menempatkanmu pada hari akhirat di tempat Yang Terpuji.(Al-Isra : 79)
Membaca Al-Qur'an Sebelum Terbit Matahari

Membaca Al-Quran merupakan salah satu sunnah Rasulullah terutamanya membaca Al-Quran pada waktu sebelum terbitnya matahari. Besar pahala bagi orang yang mebaca Al-Quran dan mentadabbur isinya. Jadikan Al-Quran sebagai panduan hidup dan jangan dijadikan Al-Quran sebagai bacaan bacaan sahaja. Jadikan Al-Quran sebagai bacaan, panduan dan membudayakan Al-Quran dalam setiap perkara dalam kehidupan kita. Firman Allah yang bermaksud :
“Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk ke jalan Yang amat betul (ugama Islam), dan memberikan berita Yang mengembirakan orang-orang Yang beriman Yang mengerjakan amal-amal soleh, Bahawa mereka beroleh pahala Yang besar.”(Al-Isra : 9)
Jangan Tinggalkan Masjid

Solat yang lebih baik adalah solat berjamaah di masjid, kerana pahala orang yang solat berjamaah di masjid sangat besar dan pahalanya dikira pada setiap langkahnya ke masjid dan ia juga akan memperolehi pahala berjamaah sebanyak 27 pahala. Hadis Nabi Muhammad SAW yang bermaksud :
"Sungguh, alangkah ingin aku menyuruh (para sahabat) melakukan solat, dan aku suruh seseorang untuk mengimaminya, kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa beberapa ikat kayu api menuju (rumah) orang-orang yang tidak ikut solat berjemaah, untuk membakar rumah mereka dengan api."

Jaga Solat Dhuha

Solat Sunat Dhuha adalah solat yang yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah kepada umatnya, kerana solat sunat Dhuha ini banyak kelebihannya. Di antara kelebihannya ialah pintu rezeki dibuka dan dimurahkan rezeki. Waktu solat sunat Dhuha ialah dari naik matahari sampai se-penggalah dan berakhir di waktu matahari tergelincir. Rasullullah SAW pernah bersabda yang maksudnya :
“Pada tiap-tiap pagi lazimkanlah atas tiap-tiap ruas anggota seseorang kamu bersedekah; tiap-tiap tahlil satu sedekah, tiap-tiap takbir satu sedekah, menyuruh berbuat baik satu sedekah, dan cukuplah (sebagai ganti) yang demikian itu dengan mengerjakan dua rakaat solat Dhuha .” (Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Jaga Sedekah

Sedekah ialah seseorang itu mengorbankan sedikit hartanya untuk diberikan kepada orang yang memerlukan dengan hati dan perasaan yang ikhlas kerana Allah. Bagi orang yang rajin bersedekah, Allah akan gandakan setiap sedekahnya dengan rezeki yang melimpah. Firman Allah yang bermaksud :
“Dan jangan sekali-kali orang-orang Yang bakhil Dengan harta benda Yang telah dikurniakan Allah kepada mereka dari kemurahanNya - menyangka Bahawa keadaan bakhilnya itu baik bagi mereka. bahkan ia adalah buruk bagi mereka. mereka akan dikalongkan (diseksa) Dengan apa Yang mereka bakhilkan itu pada hari kiamat kelak. dan bagi Allah jualah hak milik Segala warisan (isi) langit dan bumi. dan (ingatlah), Allah Maha mengetahui Dengan mendalam akan Segala Yang kamu kerjakan. (mukjizat) Yang nyata dan Dengan (korban) Yang katakan, maka membunuh mereka, jika kamu orang-orang Yang benar (dalam apa Yang kamu dakwakan itu)?" (Al-Imran : 180)
Jaga Wudhuk Terus Menerus

wudhu adalah salah satu cara untuk menyucikan diri dari hadas kecil. Orang yang menjaga wuduknya akan disayangi oleh Allah. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib :
"Orang yang selalu berwudhuk senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".
Istighfar Setiap Masa 

Istighfar ialah memohon keampunan dari Allah atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan dan berjanji kepada Allah tidak akan mengulangi kesalahan tersebut. Firman Allah yang bermaksud :
“Dan Allah tidak sekali-kali akan menyeksa mereka, sedang Engkau (Wahai Muhammad) ada di antara mereka; dan Allah tidak akan menyeksa mereka sedang mereka beristighfar (meminta ampun).” (Al-Anfal : 33)
You might also like:

salam ustaz...

tambahan..

1. selalu bersugi sebelum wudhu, sebelum tidur, selepas bangun tidur..

2. selalu memberi dan menjawab salam
3. selalu bersalaman bila berjumpa sambil tersenyum

4. selalu mendahulu kan salam
5. berjabat tangan lama2 sikit
6. menjawab salam sepenuh mungkin iaitu waalaikumussalam warah matullahi wabarakatuh..

7. tidak meninggalkan solat witir
8. tidak meninggalkan surah Al-Mulk dan Al-Waqiah setiap malam

9. tidak meninggalkan Surah Al-Kahfi setiap Jumaat.

10. selalu mendahulukan kekananan untuk benda baik sprti pakai baju, selipar, stokin..

11. melangkah keluar atau memulakan kerja dengan basmallah..

12. pakai kopiah bagi lelaki dan baju berlengan panjang..

13. menyimpan janggut bagi lelaki
14. menipiskan misai bagi lelaki
15. cukur bulu ari2
16. tidak menginggalkan solat qobliah Subuh
17. datang teramat awal ke masjid untuk solat Jumaat.

18. solat tasbih walau sekali seumur hidup
19. bersedekah Al-Fatihah buat umat Islam, ibu bapa dan mukmin lain yg telah meninggal dunia.

20. pakai minyak wangi halal sentiasa bagi lelaki

21. memandang makanan yg terhidang dengan penuh mulia dan tidak membazirkannya..

22. sentiasa mengucapkan insya Allah.. dan Alhamdulillah.. berbanding yer, okay, guarantee, nasib baik, legaaa... yes!

23. selalu menangis takutkan Allah..

24. berselawat kepada Rasululullah

25. selalu ingat bahawa segala nikmat dan hasil adalah nikmat Allah kerana itu sudah ditakdirkan.. bukan kerana usaha. tapi jadikan usaha satu cara ibadah.

26. menghadiri majlis2 ilmu..

7 Sunnah Nabi Yang Patut Dilakukan


Tujuh Sunnah Rasulullah yang perlu diamalkan ialah :
Solat Tahajjud

Solat Tahajjud ialah solat apabila terjaga daripada tidur malam. Sebaik-baiknya 1/3 malam yang terakhir iaitu dalam lingkungan jam 3 atau 4 pagi. Jumlah rakaat sekurang-kurangnya 2 rakaat. Di antara fadhilatnya :
  1. Mendapat pengawasan Allah dan menampakkan kesan ketaatan di wajahnya.
  2. Dikasihi oleh para ahli ibadah dan org mukmin.
  3. Percakapannya menjadi hikmah dan bijaksana.
  4. Dimudahkan hisab ke atasnya.
  5. Mendapat catatan amal dari tangan kanan.
Firman Allah SWT yang bermaksud :
“Dan bangunlah pada sebahagian dari waktu malam serta kerjakanlah "sembahyang tahajjud" padanya, sebagai sembahyang tambahan bagimu; semoga Tuhanmu membangkit dan menempatkanmu pada hari akhirat di tempat Yang Terpuji.(Al-Isra : 79)
Membaca Al-Qur'an Sebelum Terbit Matahari

Membaca Al-Quran merupakan salah satu sunnah Rasulullah terutamanya membaca Al-Quran pada waktu sebelum terbitnya matahari. Besar pahala bagi orang yang mebaca Al-Quran dan mentadabbur isinya. Jadikan Al-Quran sebagai panduan hidup dan jangan dijadikan Al-Quran sebagai bacaan bacaan sahaja. Jadikan Al-Quran sebagai bacaan, panduan dan membudayakan Al-Quran dalam setiap perkara dalam kehidupan kita. Firman Allah yang bermaksud :
“Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk ke jalan Yang amat betul (ugama Islam), dan memberikan berita Yang mengembirakan orang-orang Yang beriman Yang mengerjakan amal-amal soleh, Bahawa mereka beroleh pahala Yang besar.”(Al-Isra : 9)
Jangan Tinggalkan Masjid

Solat yang lebih baik adalah solat berjamaah di masjid, kerana pahala orang yang solat berjamaah di masjid sangat besar dan pahalanya dikira pada setiap langkahnya ke masjid dan ia juga akan memperolehi pahala berjamaah sebanyak 27 pahala. Hadis Nabi Muhammad SAW yang bermaksud :
"Sungguh, alangkah ingin aku menyuruh (para sahabat) melakukan solat, dan aku suruh seseorang untuk mengimaminya, kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa beberapa ikat kayu api menuju (rumah) orang-orang yang tidak ikut solat berjemaah, untuk membakar rumah mereka dengan api."

Jaga Solat Dhuha

Solat Sunat Dhuha adalah solat yang yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah kepada umatnya, kerana solat sunat Dhuha ini banyak kelebihannya. Di antara kelebihannya ialah pintu rezeki dibuka dan dimurahkan rezeki. Waktu solat sunat Dhuha ialah dari naik matahari sampai se-penggalah dan berakhir di waktu matahari tergelincir. Rasullullah SAW pernah bersabda yang maksudnya :
“Pada tiap-tiap pagi lazimkanlah atas tiap-tiap ruas anggota seseorang kamu bersedekah; tiap-tiap tahlil satu sedekah, tiap-tiap takbir satu sedekah, menyuruh berbuat baik satu sedekah, dan cukuplah (sebagai ganti) yang demikian itu dengan mengerjakan dua rakaat solat Dhuha .” (Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Jaga Sedekah

Sedekah ialah seseorang itu mengorbankan sedikit hartanya untuk diberikan kepada orang yang memerlukan dengan hati dan perasaan yang ikhlas kerana Allah. Bagi orang yang rajin bersedekah, Allah akan gandakan setiap sedekahnya dengan rezeki yang melimpah. Firman Allah yang bermaksud :
“Dan jangan sekali-kali orang-orang Yang bakhil Dengan harta benda Yang telah dikurniakan Allah kepada mereka dari kemurahanNya - menyangka Bahawa keadaan bakhilnya itu baik bagi mereka. bahkan ia adalah buruk bagi mereka. mereka akan dikalongkan (diseksa) Dengan apa Yang mereka bakhilkan itu pada hari kiamat kelak. dan bagi Allah jualah hak milik Segala warisan (isi) langit dan bumi. dan (ingatlah), Allah Maha mengetahui Dengan mendalam akan Segala Yang kamu kerjakan. (mukjizat) Yang nyata dan Dengan (korban) Yang katakan, maka membunuh mereka, jika kamu orang-orang Yang benar (dalam apa Yang kamu dakwakan itu)?" (Al-Imran : 180)
Jaga Wudhuk Terus Menerus

wudhu adalah salah satu cara untuk menyucikan diri dari hadas kecil. Orang yang menjaga wuduknya akan disayangi oleh Allah. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib :
"Orang yang selalu berwudhuk senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".
Istighfar Setiap Masa 

Istighfar ialah memohon keampunan dari Allah atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan dan berjanji kepada Allah tidak akan mengulangi kesalahan tersebut. Firman Allah yang bermaksud :
“Dan Allah tidak sekali-kali akan menyeksa mereka, sedang Engkau (Wahai Muhammad) ada di antara mereka; dan Allah tidak akan menyeksa mereka sedang mereka beristighfar (meminta ampun).” (Al-Anfal : 33)

Pernikahan atau Perkawinan,


Pernikahan atau Perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia …
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah …
Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah …
Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama …
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing)-nya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya ..
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, Berhati2lah meluruskannya …
Pernikahan atau Perkawinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa …
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh …

Pernikahan atau Perkawinan,

Pernikahan atau Perkawinan,
Membuka tabir rahasia,
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Isa atau Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang soleh solehah…
Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya
Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna didalam menjaga
Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah …
Credit : Alhidayah

Khamis, 2 Jun 2011

4 Golongan Lelaki Ahli Neraka



Di hari akhirat, ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah :


1. Ayahnya
Apabila seseorang yang bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar shalat, mengaji & sebagainya. Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia saja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

2. Suaminya
Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak-tanduk isterinya. Bergaul bebas di luar, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan mahram. Apabila suami berdiam diri walaupun dia seorang alim, seperti tidak pernah lalai shalat, puasa tidak ketinggalan. Maka dia akan turut ditarik oleh isterinya.

3. Abang-abangnya
Apabila ayahnya sudah tiada, tanggung jawab menjaga saudara wanita jatuh ke pangkuan abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya saja dan adik perempuannya dibiarkan melenceng dari ajaran ISLAM, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

4. Anak Lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yang haram dari Islam, bila ibu berbuat kemungkaran, pengumpat, & sebagainya, maka anak itu akan ditanya dan diminta pertangungjawabannya di akhirat kelak.

Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan saja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat, maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman ALLAH SWT: "HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI API NERAKA DI MANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA, JIN DAN BATU-BATU..."

Harga seorang muslim adalah sangat berharga. Allah SWT nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA, semua kaum muslim dijamin masuk syurga (siapa pun yang mengucapkan kalimah tauhid), oleh karena itu janganlah kita membuang atau tidak mengindahkan janji dan peluang yang Allah SWT berikan pada kita. WAllohu A'lam Bi Showab [Anisa Riyanti (bped@...)] 

Cinta Lelaki Mulia

Di Thaif, lelaki mulia itu terluka. Zaid bin Haritsah yang mendampinginya pun ikut berdarah ketika berusaha memberikan perlindungan. Penduduk negeri itu melemparinya dengan batu. Padahal, ajakannya adalah ajakan tauhid. Seruannya adalah seruan untuk mengesakan Allah. "Agar Allah diesakan dan tidak disekutukan dengan apapun." Namun, Bani Tsaqif malah memusuhinya. Pejabat negeri itu menghasut khalayak ramai untuk menyambutnya dengan cercaan dan timpukan batu.

Meski diperlakukan sedemikian kasar, Rasulullah tetap pemaaf. Kecintaannya kepada umat mengobati derita yang dialaminya. Beliau menolak tawaran Jibril yang siap mengazab penduduk Thaif dengan himpitan gunung. Sebaliknya, ia mendoakan kebaikan bagi kaum yang mencemoohnya itu, “Ya Allah, berilah kaumku hidayah, sebab mereka belum tahu.”
***
Di Bukit Uhud, pribadi pilihan itu kembali terluka. Wajah Rasulullah SAW terluka, gigi seri beliau patah, serta topi pelindung beliau hancur. Fatimah Az-Zahra, putri beliau, bersusah payah untuk menghentikan pendarahan tersebut. Dua pelindungnya terakhir, Ali ra dan Thalhah ra juga terluka parah.
Bukit Uhud menjadi saksi kekalahan pahit itu. Pasukan pemanah yang diperintahkan menjaga bukit, dijangkiti gila dunia. Silaunya harta rampasan menggerogoti keikhlasan mereka. Akibatnya, pasukan kaum muslimin porak-poranda dan Rasul pun terluka. Meski kembali disakiti, cinta lelaki mulia itu tetap bergema, “Ya Tuhanku! Berilah ampunan kepada kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.”
***
Thaif dan Uhud merupakan hari-hari terberat sang Nabi. Pengorbanannya bagi umat tiada berbanding. Iltizam terhadap dakwah mewarnai hari-hari Rasul akhir zaman itu. Kecemasannya pada nasib umat selalu mengemuka. Ia adalah Rasul yang penuh cinta kepada umatnya. Cinta itu berbalas, generasi sahabat (generasi pertama) adalah generasi yang juga sangat mencintainya. Cinta yang diperlihatkan Zaid bin Haritsah di Thaif ketika menjadi tameng bagi rasulnya. Cinta yang dibuktikan Abu Dujanah, Hamzah dan Mush'ab bin Umair di bukit Uhud. Tapi, adakah generasi terkini masih mencintainya? Apakah umatnya sekarang tetap menyimak sunnah yang diwariskannya?
Sejarah berbicara, semakin panjang umur generasi umatnya, semakin menjauh pula generasi itu dari risalahnya. Umatnya saat ini, cenderung mencemooh segelintir mukmin yang masih menghidupkan sunnah. Buku-buku sunnah mulai terpinggirkan. Kitab Bukhari-Muslim harus bersaing dengan textbook dan diktat yang lebih menjanjikan keahlian dan masa depan. Serial sirah nabawiyah hampir menghilang dari tumpukan handbook dan ensiklopedia yang biasanya menjadi asksesoris di ruang tamu keluarga muslim.
Aspek sunnah dalam ber-penampilan dan berpakaian, ramai dikritisi dengan alasan tidak praktis. Contoh dari Rasul dalam keseharian, pun semakin dihindari. Sunnah dianggap simbol yang sifatnya tentatif, bukan sebagai panduan kehidupan (minhaaj al-hayaah).
Apatah lagi aspek syar'i. Begitu banyak argumen yang dihembuskan sebagai 'pembenaran' untuk berkelit dan menghindari aspek syar'i dari sunnah. Wabah 'ingkar sunnah' ini mulai terjangkit dalam komunitas yang mengaku sebagai pengikutnya.
Keutamaan ber-shalawat kepada nabi pun nyaris terlupakan. Padahal Rasul berjanji untuk menghadiahkan syafaat bagi umatnya. “Setiap nabi memiliki doa yang selalu diucapkan. Aku ingin menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat” (HR Muslim).
Jurang antara umat dengan warisan risalah Nabinya ini tentu merugikan. Kecemerlangan pribadi Rasul nyaris tak dikenali umatnya. Padahal, dalam pribadinya ada teladan yang sempurna. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (Al-Ahzab (33): 21).
Merujuk kepada sunnah yang diwariskan Rasulullah adalah ungkapan kecintaan kepadanya. Cinta pada Rasul yang lahir dari keimanan kepada Allah. “Katakanlah jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Ali Imran (3): 31).
Mencintai manusia mulia itu, berarti meneladani sirah nabawiyah sebagai panduan dalam mengarungi kehidupan. Kecintaan yang akan meluruskan langkah kita untuk ittibaa' (mengikuti) dan mewarisi komitmen untuk menyampaikan risalah kepada masyarakat.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Seorang hamba tidak beriman sebelum aku lebih dicintainya dari keluarganya, hartanya dan semua orang.” (HR Muslim)
Omurazza-Delft, Rabiul Awwal, 1425 H

Rabu, 1 Jun 2011

asad menulis "Amalan Yang Dapat Melepas/Meringankan Dari Seksaan Kubur - Hadis

Untuk mencapai kelepasan dari seksaan kubur atau meringankannya,
seseorang Mu'min perlulah melakukan beberapa perkara bagaimana
yang pernah ditunjukkan oleh Rasullullah s.a.w dalam Hadith dan
Sunnah :

1. Memelihara Solat 5 Waktu
---------------------------
Berdasarkan Hadith oleh Ibu Hajar Al-Haitami dlm kitabnya
"Az-Zawaajir" bahawa orang yg memelihara Solat Lima Waktu itu
akan dihindarkan dari seksaan Kubur; sebaliknya orang yang
mengabaikannya maka diwaktu dia mati, mayatnya dihimpitkan
Kubur sehingga berselisih tulang rusuknya.

2. Selalu Membaca Surah Al-Ikhlas terutamanya dalam kesakitan
yang membawa kematian
--------------------------------------------------------------
Al-Imam At-Tabaraani mengemukakan Hadith menerusi 'Abdulah
b.Asy-Syakhiir bahawa Rasullullah s.a.w bersabda :
"Siapa membaca Qul huwallaahuahad dalam kesakitan yang membawa
matinya, tiadalah ia menderitai himpitan Kubur; dan dihari
Kiamat kelak, ia dibawa oleh Malaikat dengan telapak tangannya
hingga terlepas dari Titian Siratul Muntaha dan sampai ke
Syurga." (bagi mereka yg beriman).
** Akan tetapi mengikut Hadith yg sama dikemukakan oleh Abu
Nu'aim adalah didapati sanadnya Maudhuu.

3. Senantiasa membaca Surah Al-Mulk (Tabaarak)pada setiap malam
sekurang-kurangnya malam Jumaat.
----------------------------------------------------------------
Rasullulah s.a.w menamakan Surah ini dengan "Al-Maani'ah"
(Pencegah, penahan dari seksaan) dimana beliau bersabda;
"Dialah surah Pencegah yang mencegah pembacanya dari seksaan
Kubur" Riwayat An-Nasaa'i. Hadis Riwayat At-Turmudzi menerusi
Ibnu 'Abbaas adalah bertaraf Hasan.

"Siapa yang pada setiap malam membaca Tabaarak.., adalah dia
akan dicegahkan oleh Allah 'Azza Wa Jalla dari seksaan Kubur"
Hadis Riwayat An-Nasaa'i menerusi Ibnu Mas'uud.

Abu Hurairah dan Jaabir b.Abdullah pernah menerangkan bahwa
Rasullullah s.a.w tidaklah beliau tidur malam sehingga beliau
membaca Surah alif Laam Miin Al Kitaab (Surah As-Sajdah) dan
Tabaarak

.

4. Mati Syahid
---------------
Hadith yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi dan Ibnu Maajah
bahawa antara kelebihan mati syahid kerana menegakkan kalimah
Allah ialah seseorang itu akan dijauhkan daripada seksaan
kubur.
Salmaa Al-Faarisi menyebutkan bahawa dia mendengar Nabi s.a.w
bersabda :
"Mengawal negeri sehari dalam peperangan Sabilillah itu adalah
lebih utama".Terkadang berliau bersabda: Lebih baik dari
berpuasa (sunat) sebulan dan beribadat (pada malamnya); dan
siapa mati di dalam mengawal (termasuk orang yang mati sedang
hatinya masih terikat dengan perjuangan menegakkan kalimah
Allah)nescaya terpeliharalah dia daripada fitnah kubur;
sedangkan amalannya subur(terus bertambah;dipahalai sebagai
hari-hari hidupnya) sampai hari Kiamat."
Riwayat At-Turmudzi; Hasan

5. Mati di malam atau siang hari Jumaat
----------------------------------------
Rasullulah s.a.w bersabda :
"Tiadalah seseorang Islam yang meninggal dunia di hari atau
malam Jumaat, melainkan Allah memeliharanya dari fitnah kubur"
Riwayat At-Turmudzi:Marfuu'

6. Mati sebab sakit dalam perut
--------------------------------
Abu Daud mengeluarkan Hadis secara Marfuu':
"Siapa mati disebabkan penyakit dalam perutnya tidaklah dia
diseksakan dalam kuburnya" - Juga Riwayat Ibu Maajah Al
Baihaqi dan At-Turmudzi dimana dia menganggap ia Hasan.

7. Tidak ditangisi mayat diwaktu kematian seperti perlakuan
Jahiliah
------------------------------------------------------------
Umar Al-Khattab menyebutkan bahwa Rasullullah saw bersabda:
"Seseorang yang mati itu akan diseksakan dalam kuburnya
disebabkan dia ditangisi (sewaktu kematiannya sebab itu
wasiatlah diwaktu hampir kematian agar tiada keluarga yang
menangisi dengan cara menampar-nampar pipi dan
mengoyak-ngoyakkan baju sebagai menunjukkan sikap simpati dan
terharu dengan kematian; akan tetapi tidaklah mengapa dengan
menangis sahaja" Riwayat Al-Bukhari dan Muslim

8. Selalu diri sendiri memberi sedekah atau derma kebajikan:
-------------------------------------------------------------
Uqbah B.Aamir menyebutkan bahawa Rasullulah saw bersabda :
"Sungguhnya sedekah itu akan mengurangkan kepanasan (seksaan)
Kubur daripada yang selalu memberi sedekah; dan hanya
sungguhnya seseorang Mu'min itu akan dapat bernaung dibawah
naungan sedekahnya di hari Kiamat" Riwayat At-Tabaraani

9. Menyempurnakan basuhan wudhuk dan menolongi orang sedang
dianiayai:
------------------------------------------------------------
Menurut Ibnu Mas'uud bahawa Rasullullah saw pernah
memberitakan : "Ada seorang hamba Allah yang diperintah supaya
dipukul 100kali dalam kuburnya. Akan tetapi oleh sebab orang
itu selalu berdoa supaya dilindungi daripada seksaan Kubur
semasa hidupnya maka dia dipukul hanya sekali pukulan.Akan
tetapi dengan sekali pukulan itu menyebabkan kuburnya dipenuhi
api.Sesudah api hilang(padam)dan dia sembuh dari pukulan itu
maka orang itu bertanya pada Malaikat: Sebab apakah saya
dipukul (tadi?). Malaikat menjawab : "(Ialah disebabkan)
engkau bersembahyang tanpa wudhuk (dengan wudhuk yang tidak
dilakukan dengan sempurna basuhannya) dan engkau pernah
melalui orang yang sedang dianayai tetatpi engkau tidak
memberikan pertolongan" Riwayat At-Tahaawi

10. Selalu memohon pada Allah swt agar dilindungi daripada seksaan
Kubur
------------------------------------------------------------------
Menurut Hadith yang dikeluarkan oleh Imam Muslim, Abu Daud,
An-Nasaa'i, Ahmad b.Hanbal,Abu Awanah dan Ibnu Al-Jaaruud
bahawa Rasullullah saw membacakan doa memohon daripada Allah
agar dilindungiNya dari empat perkara, yang mana dibacakan
lepas Tasyahhud Akhirnya sebagai satu sunnah bgainda saw (yg
perlu diikuti segera) iaitu dibacakan debelum doa terakhir
sebelum salam, doanya berbunyi :
"Wahai Allah, sungguhnya saya memohon perlindungan Engkau
daripada seksaan Neraka Jahanam, daripada seksaan Kubur,
daripada fitnah (perdayaan) hidup dan mati dan daripada/fitnah
(gunakan salah satu kata ini) Al-Masiih Ad-Dajaal"

11. Seseorang hamba Allah itu hendaknya selalu membaca dan
mengkhatami Al-Quran serta berdoa diwaktu khatamnya dengan
salah satu doa yang pernah diajarkan Rasullullah saw berbunyi:

"Perjinakkan keliaranku dari ketakutan dalam kuburku"
Riwayat Abi Umaamah


Wallahu'walam. Semoga kita mendapat faedah dari pengajaran ini.


Firman Allah swt,
"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada di dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, yang
ingat-mengingati supaya mentaati kebenaran, dan yang ingat-mengingati
dengan kesabaran."
Surah Al-Ashr

Dari Abdullah bin 'Amr R.A, Rasulullah S.A.W bersabda:
" Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..."
" "

Mulia Hati Seorang Kakak



alt
Emak melabuhkan tirai pada daun tingkap di kampung. Aku terdengar bunyi tingkap ditutup. Aku hanya dapat berhubung dengan emak menggunakan panggilan telefon. Jarak yang sangat jauh membataskan perjumpaan kami.
Setelah 2 minggu berumahtangga, aku perlu mengikut suamiku ke Australia kerana beliau menyambung pelajarannya. Sedih dan pasrah, aku tinggalkan emak dan abah yang sudah tua di kampung. Aku sebagai anak yang bongsu, berasa sangat sedih dan takut meninggalkan emak dan abah, berdua di kampung. Siapalah yang tahu sakit dan pening mereka.
Setibanya aku dan suami di KLIA, aku menanti dengan penuh sabar. Emak dan abah katanya akan sampai beberapa minit lagi dari rumah abangku di Sepang.
Aku bersalam dan berpelukan dengan emak dan abah saat aku perlu masuk untuk berlepas. Kusalam tangan emak dan abah. Kupeluk tanpa mahu kulepas lagi.
Demi suami tercinta, aku tinggalkan emak dan abah kepada Allah yang Maha Esa. Semoga Allah menjaga mereka berdua.
Kongsikan kepada kami produk anda, lokasi perniagaan, dan kehebatan tentang produk anda! Mari daftar di http://direktori.iluvislam.com sekarang! Promosi RM5 selama sebulan!
Beberapa bulan kemudian aku menghubungi emak dan abah.
Pada suatu hari, emak menangis dan mengdu sesuatu kepada aku.
"Sewaktu emak kecil, emak pergi mendulang bijih timah. Emak menoreh getah. Emak berhenti sekolah. Emak hanya sekolah setakat darjah 2."
Emak terdiam. Aku kalut memikirkan mengapa emak menangis. Adakah kakak dan abang-abangku di Malaysia menyakitkan hatinya. Aku mulai rasa marah terhadap mereka.
Rupa-rupanya aku salah. Emak menyambung aduannya.
"Emak tidak pandai sekolah dan emak kena berhenti sekolah semata-mata untuk kesenangan adik-adik emak. Emak tolong opah buat kerja macam-macam. Menoreh getah seawal belum masuk fardhu Subuh. Emak cari duit beri adik-adik."
"Adik-adik mahu makan, emak suapkan nasi ke mulut mereka walaupun pada ketika itu emak sangat lapar. Tanggung jawab emak lebih daripda opah. Opah yang suka merayau tidak kira ke mana, meninggalkan adik-adik untuk emak jaga. Emak tidak pernah merungut sehinggalah ke hari ini. Adik-adik emak sudah besar. Sudah menjawat jawatan yang pelbagai." Emak diam.
"Emak jangan menangis...," pintaku dari corong telefon. Hiba rasa hati mendengar tangisan emak.
"Sekarang adik-adik emak sudah berjaya. Sudah beranak dan bercucu. Selalu kita dengar di media, anak buang emak. Anak hantar emak ke rumah orang tua-tua," ujar emak, sendunya semakin menjadi-jadi.
"Kini, rupa-rupanya masih ada gejala membuang orang. Tetapi kini, adik membuang kakak. Emak tidak pernah menyesal membesarkan mereka sebagai ganti opah. Tetapi emak sedih, opah tidak mengajar adik-adik emak menghormati emak, sebagai kakak yang sulung."
"Emak sanggup rela jadi bodoh semata-mata beri peluang kepada adik-adik emak bersekolah kerana emak ingat opah pernah merungut, aku tidak cukup duit untuk sekolahkan engaku. Engkau duduk di rumah dan buat kerja tolong cari rezeki!" Emak diam....
Emak akur kerana emak tahu berdosa derhaka kepada ibu. Biarlah adik-adik sahaja yang dapat ke sekolah. Rupa-rupanya, Allah tunjukkan sekarang, biarpun emak bodoh dan tidak sekolah, emak bahagia, anak-anak emak semuanya masuk universiti. Emak bangga, anak emak hormat orang tua. Emak bangga, anak emak bernikah dengan cara halal dan sah."
"Bagi adik-adik emak yang pangkat mereka besar-besar, emak sedih mereka tidak mengajar anak-anak mereka sujud kepada Allah. Meraka lupa mengajar anak mereka menutup aurat. Mereka lupa mengajar anak mereka walimah dengan cara baik, bukan tangkap basah dan ada anak luar nikah."
Sambil terdengar emak mengucapkan syukur, emak menyambung,
"Biar kita bodoh ilmu. Jangan kita kurang iman..."
Aku tidak akan pernah lupa kata-kata emak.
Aku termenung...Teringat akan perpisahan dengan emak saat emak mahu ke Tanah Suci.
"Emak selalu mendoakan anak-anak emak supaya bertambah iman dan menjadi anak-anak dan adik-beradik bersatu dengan penuh ukhuwwah!"
Amin.