SELAMAT DATANG SEMUA

Ahad, 10 April 2011

gadis yg kugelrkn lara

gadis yg kugelrkn lara.........................................
ape yg berlaku ni..hmm adakh satu sandiwara cinta?
atau satu hanye tafsiranku semata-mata.....entah ku
pun tahu...sama ada betul ke ape yg ku rase ni.....
takut untuk mempercayai..takut ditinggalkn lagi..
takut dikhianti....takut kehilangan........................
rase tu mmg ade ke tuk ku atau hanyer entahku
pun tak tahu...kenapa selalu ku yg kena lalui ni
semua..pe yg berlaku sekrg merungkai pelbagai
persoalan yg mungkinkah terjawab???????????
sebetulnye ku tak fham!lalu ku diam kehilangan
kata lagi tuk bicara dgnmu..........ku pun tak tahu
pe yg membuatku kehilangan kalam lagi tuk bicara
ku yg sakit..dngn pe yg berlaku..............ku sendiri
pun tak tahu kenapa ku harus jadi  sepertini...........
ape yg terbuku dihatimu?ku pun tak tahu!jika ku
bicara ....ape yg nk ku  bicarakn dgnmu..............
bertnyerkn soaln yg masih same?mungkinkah terjwb?
rasenyer x...hidup satu perjalanan yg berliku yg perlu
dijalani jika tak ade lara x de la kehidupn..................
kebahagiaan x pernah selalu tuk kite........................
maka pasti akan dtg kesedihn..................................
barulah dinamakn satu kehidupan..................................
bagiku cinta yg x de kesedihn dn  kegembiraan buknla
cinta yg kucari..dn ia bukanlah satu kehidupan............
namun perlukah ku terus diam tanpa kata.............
terus membiarkanmu.....seperti tu.........................
selalu ku x menganggap kewujudnmu..................
sedgkan kau masih wujud ...wujud dihatiku.........
masih ade rase syg dn rindu yg selalu ku ucap dulu...
entah nape sekarg ku rase terlalu bnyk bezanyer
antara kau dn ku.....perlukah ku mempersoalkn
tu semua??rasenyer x kn...jadi pe yg ku perlu bicara?
ku selalu cam ni...selalu butuh owg ngerti ku.......
walaupun tanpa bicaraku......sesuai tuk name lara...
yg kesunyiaan dn sush tuk dingerti.........................
argh tul ke pe yg ku tulis?atau hanye omong kosong
sekadr tuk memenuhi ruangan kosong ni................
 
POSTED BY NUR YUSRA AT 10:42 AM 0 COMMENTS
WEDNESDAY, MARCH 30, 2011
RASAnya aku mendengar suara dari luar. Ya, suara itu makin jelas terdengar.... Suara debaran JANTUNG yang begitu keras, Apa yang dia rasakan hingga debarannya sampai terdengar ditelingaku? Aku mengalihkan pandangan dari balik jendela yang basah... Di luar HUJAN... Sementara debaran itu makin terdengar, hingga nyaris menutupi suara hujan yg jatuh bagai tanpa MELODI... Suara itu jelas sekali. Dia memanggilku, menyebut namaku. Memaksa kakiku melangkah keluar.....

Aku membuka pintu. ANGIN berhembus kencang, menerpa wajah dan rambutku. Benar saja, dia disana. Laki laki itu nyaris basah kuyup,... Berdiri di tepi teras rumahku.....
“ Hey LARA , maaf..... Aku numpang berteduh ya. Hujannya deras ” katanya sebelum aku sempat bertanya apapun,.. Bibirnya bergetar.... Dia pasti kedinginan.....
LARA... Hanya dia yang memanggilku begitu,  Ah, mengingat itu saja membuatku menghela nafas sebentar....>,< 
“ Kenapa tidak bilang kalau kamu diluar ?”
“ Tanpa kubilangpun, kamu pasti tau aku disini....”
Ya kamu benar, suara itu yang memberitahuku... Dia memanggilku”
”Suara? Suara apa?”
”Sudahlah, lupakan, aku jelaskanpun kamu tidak akan mempercayai penjelasanku.”
”Kamu bahkan belum mencobanya. Ayolah LARA.. jelaskan padaku..” dia berkata sambil merapatkan Jaketnya.
”Ah sudahlah, masuk dulu ke dalam, anginnya semakin KENCANG... Tidak akan nyaman berteduh disini.....”
Tanpa berkata kata, lelaki itu menuruti permintaanku.... Permintaanku pada lelaki yang menyimpan LUKA, tidak hanya dihatinya, tapi juga di HATIKU.....>,<  aku memanggilnya AA ....

“ Kamu benar LARA, disini lebih HANGAT ” katanya sambil terus mengusapkan tangan kanan dengan Tangan kirinya, ditiupnya sesekali, Dia mencoba menghangatkan diri, Kami duduk berhadapan....
Sementara aku masih tetap DIAM, entah kenapa bibirku terasa KELU.... Tapi mataku tak bisa sedikitpun melepaskan sosok didepanku, Rambutnya basah, bibirnya sedikit pucat, kakinya terus bergoyang goyang tanpa irama.... Mungkin dia merasa sangat tidak nyaman dengan keheningan yang tanpa sengaja kuciptakan ditengah perjuangannya melawan DINGIN....
“ Uhmm..benar tidak apa2 aku disini? ” dia mencoba memecah KEHENINGAN...
Tentu saja, aku tidak akan membiarkan sesorang PINGSAN karena kedinginan di teras rumahku,
”Ahh ayolah RA, yang benar saja.. Kamu tau aku tidak selemah itu ” katanya sambil terus menggosok-gosokan tangannya... Tangan yang pucat karena dingin HUJAN.. Tangan yang dulu sering memayungi ku ketika hujan TURUN...  musim hujan 3 tahun yang lalu....uhmmm aku menghela nafas PANJANG..>,<
“ Tunggulah disini,... Aku buatkan TEH panas untukmu ”
“ Terimakasih, RA... Dingin dingin begini, rasanya pasti enak sekali ” 

AKU kembali dengan membawakan handuk untuk mengeringkan badannya,.. Kuletakkan TEH panas itu Di atas meja, Melewati beberapa kali musim hujan dengannya cukup membuatku mengerti apa yang Disukai dan yang tidak disukainya....
“ Minumlah A , selagi hangat”
“Ennnaaak sekali” katanya setelah menghirup TEH hangat yang kusajikan dalam mug yang memang selalu kusediakan khusus hanya untuknya...Kedua tangannya sibuk mengeringkan badannya yang basah dengan HANDUK...
“UHmm, kamu mau kemana tadi A, sebelum hujan menghentikan perjalananmu...?” Aku mencoba bersikap santai dengan mengajaknya ngobrol...
“Aku rindu rumah..., RA Aku ingin pulang....”
“Kamu bisa melanjutkan perjalananmu setelah hujan reda..”. ujarku sambil tersenyum...
“ENTAHLAH Setelah melihatmu, aku lupa jalan pulang....”
“Haha, tapi tetap saja, aku tak mampu meredakan kerinduanmu, kan?”
“Eh, siapa bilang aku tidak merindukanmu, LARA....”
“Tapi aku bukan tujuanmu, A.... Hujan yang mengantarkanmu didepan pintu rumahku..”
“Ya, bisa jadi benar....” dia berkata pelan....
Aku terdiam....Tentu saja aku BENAR., kalau bukan karena HUJAN, tak mungkin dia terhenti disini...Tiba2 tangan dinginnya menyentuh tanganku, terasa dingin dalam genggemanku....
“ Tapi kamu tahu, LARA... Kali ini, aku sungguh berterimakasih pada HUJAN...”
Aku hanya diam, menikmati tangannya yang dingin. Menghantarkan hangat tanganku pada jemari kokoh lelaki disampingku.....
“ Tanganmu masih saja lembut, ya RA... Sama seperti dulu ” katanya sambil mengusap lembut tanganku....>,<
“Sudahlah, A.... Tak ada gunanya bicara begitu...” ujarku tanpa berusaha sedikitpun menarik tanganku dari genggamannya.....
“ Bau rambutmu juga masih sama... WANGI, seperti permen karet...” ujarnya sambil membelai rambutku.... Seperti ada magnet yang menarikku begitu kuat untuk bersandar di dadanya yang bidang.... Aku KALAH. Aku bersandar semakin rapat... Menikmati suara yang sungguh tak asing untukku,... Suara debaran jantungnya yang mebuatku enggan membuka MATA.... Sementara hujan seolah tak mau berhenti, beberapa kali petir dan kilat membuatku makin bersembunyi di dadanya. Dia tertawa...
“ Gila ya, Kamu benar benar belum berubah, LARA. See, this 24 years old lady yang mengaku sudah DEWASA, masih saja takut kilat dan petir...” Dia tertawa sambil mengacak rambutku...>,<  Aku menarik tubuhku dari dekapannya. Entah kenapa tiba tiba aku menjadi GUSAR... Aku menatapnya TAJAM,...>,<
“ Dengarkan aku baik2, A.... Aku, kamu, kita, tak lagi SAMA.... Sama seperti kamu, aku juga berubah.....” >,< 
Dia diam.... Wajahnya berubah SERIUS....
“Aku belajar banyak, A... BELAJAR untuk tak lagi terlalu mengkhawatirkanmu, untuk melepaskanmu, untuk menikmati kehilanganku....” aku bicara sambil mengatur napas yang terasa memburuku....
“Aku tau kamu pun berubah, aku bisa merasakannya. Kamu tak lagi mudah jatuh cinta, kan...? Hatimu Tak lagi mudah tergetar.... Kamu tak lagi sama, A....”
”Jangan sok tau, LARA..” Aku tau benar, dia mulai terbawa EMOSI..>,<
”Ya, Mungkin ada beberapa hal yang tidak berubah. Mimpimu, harapanmu, mungkin masih sama... Tapi kamu yang sekarang tetap saja bukan kamu yang DULU... Kamu yang sekarang mengejar impian dan harapan lebih keras dari sebelumnya. Hatimu yang sekarang, lebih sukar melunak. DINGIN...”
”Kamu selalu merasa benar, LARA ” wajahnya gusar, alisnya berkerut. Raut muka yang sudah aku HAFAL.... Dia membuang tatapannya keluar jendela....
”Ya, dan kamu tidak pernah merasa salah, A..” aku ikut menatap keluar jendela... Masih HUJAN Masih basah, Dan masih saja begini, entah berapa MUSIM kami terpisah, tapi kami masih saja bertengkar. Well ya, kami memang partner yang serasi untuk berdiskusi, duet HEBAT ketika bercanda, tapi kami juga pasangan berimbang ketika BERTENGKAR... Uhmm, bahkan mungkin terlalu berimbang, sehingga tidak pernah ada yang benar dan salah. Selalu saja menyisakan PR untuk setiap MASALAH, berharap agar WAKTU yang bisa menyelesaikan. Lalu, meledak begitu saja, seperti BOM waktu...>,< 

Kami menghabiskan waktu dalam DIAM, hanya suara hujan yang terdengar. Aku tau dia masih kesal dengan ucapanku. Dia menatapku tajam, tak berkedip. Aku pun begitu, meladeni tatapannya, tanpa berkedip. Ah, Pemainan LAMA, kataku dalam hati...>,<  Dulu, kami sering melakukan permainan INI, bertahan selama mungkin tidak mengedipkan mata. Mata siapa yang berkedip duluan, dia yang kalah. Sekarang pun masih saja sama seperti dulu,tak satupun dari kami mau mengalah, sampai ahirnya suara petir mengagetkan kami berdua. Mata kami berkedip bersamaan. Dia tertawa, aku juga ikut tertawa. Ada rasa RINDU.. yang menghinggapiku...>,< 
”Sudahlah, A... untuk apa kita bertengkar ” kataku ahirnya, menyudahi keheningan yang membuat suasana terasa semakin DINGIN.... Harus aku akui, setelah sekian lama aku tidak melihatnya, rasanya sayang sekali bila pertemuan kami harus dilewati dengan perdebatan dan kata2 KETUS....
”Ya, LARA, kamu benar. Untuk apa kita bertengkar ? Hanya membuat perutku lapar... Im starving lah, RA..” katanya sambil mengelus-elus perutnya....

Satu hal lagi yang masih saja belum berubah pada kami, kami mudah bertengkar tapi juga mudah berbaikan. Meskipun tidak lagi semenjak saat itu, saat kami terlalu sulit PERCAYA dan mengerti satu sama lain. Sebesar apapun cinta kami, tak satupun dari kami membuka HATI agar bisa saling melengkapi lagi. Ya, sejak musim hujan 3 tahun lalu....>,< 

Hanya ada mie rebus, bakso, sosis, sayuran dan juice mangga di kulkas. Aku memperlihatkan isi kulkas padanya.
“Tak ada pilihan lain,A.... Hanya mie rebus yang bisa dimasak...”
“Hahaahaa.. kamu bicara seolah-olah kamu bisa masak yang lain, LARA”
Aku ikut tertawa. Dia membantuku mengiris bakso dan sosis. Aku memasak mie, menyiapkan juice dari kulkas dan menyiapkan meja makan. Siap sudah. Aku mengambilkan piring dan sendok untuknya. Dia tampak makan dengan antusias....
”Biasa aja deh,A.. ini kan hanya mie rebus ”
”Bagaimana mungkin aku bisa biasa saja, LARA, kalau kamu yang membuatnya.” Kata-katanya membuatku tertawa.
”LARA, please.. jangan tertawa, Aku SERIUS.... Di mataku, kamu selalu luar biasa ..” raut wajahnya tampak serius. Tapi entah kenapa aku makin terbahak, padahal sejujurnya HATI ini tergetar luar biasa.
DIA menghabiskan makanannya dengan segera. Meminum juice mangga hingga tersisa setengah. Dia mengalihkan pandangannya ke jendela. Aku ikut melihat ke jendela. Masih HUJAN... Dia melihat jam di tangan kirinya, aku pun reflek melihat jam dinding di ruang makan....

“ Jam tanganmu kelebihan 10 menit tuh” entah kenapa AKU bicara begitu, mungkin hati kecilku tidak ingin dia segera pergi meninggalkanku. Tapi sepertinya, dia tidak menghiraukan ucapanku. Dia mendekat kearahku,mengambil posisi duduk disampingku, digenggamnya kedua tanganku. Dia menatapku dalam2....>,< 
“Ya, suara yang aku bilang diawal pertemuan kita tadi, itu suara debaran jantung, A... Suara itu yang menuntunku keluar. Untuk melihat HUJAN... Untuk melihatmu.”
“ LARA.... Asalkan kamu mau belajar mempercayaiku, belajar mengerti aku. Mau menghormati keinginanku. Kita pasti bisa bersama LAGI..” DIA bicara sambil terus menggenggam tanganku. Sementara kepalaku terasa BERAT, rasa sakit terasa penuh sesak sampai ke ulu HATI.... Ternyata dia belum BERUBAH.., semua masih saja TENTANG DIA... Dan aku pun masih menyesali diriku yang tetap keras HATI..>,<  Teringat betapa sering kami dulu bertengkar hanya gara2 prosesi adat yang tidak dia inginkan, namun sayangnya keluargaku inginkan...>,<  Please A, mengertilah, itu bahkan bukan pula inginku.... Belum lagi PERTENGKARAN... kita tentang jumlah UNDANGAN , barang seserahan dan  Pertengkaran2 selam hidup bersama.. yang perlahan namun pasti mengikis rasa pengertian, dan mulai mempertanyakan CINTA... Lalu entah bagaimana, rasanya kami terlalu RAPUH menghadapi masalah, meski berusaha tetap terlihat kuat dan tegar didepan yang lain...>,<  Tak satupun dari  kami yang mengalah..BERPISAH.... Itu keputusan kita...>,<  selanjutnya terasa seperti melewati hari tanpa JIWA ,  Bagaimana mungkin aku melewati hari bila sebelah hatiku hilang. Bersamaan dgn MIMPI yang terkikis saat hujan musim yang lalu.,,,>,< 

Tanpa menunggu jawaban dariku, dia PERGI... Meski terkadang dia tak tahu jalan ketika datang, tapi dia selalu tahu jalan ketika PULANG..>,<  Aku bahkan tidak mengantarnya sampai ke depan pintu. Dari balik jendela, aku lihat laki laki itu berjalan TEGAP... Seperti biasanya, tanpa menoleh kebelakang. Menembus HUJAN..>,< 
SUARA  itu masih terdengar. Semakin lama semakin lirih. Ya, suara itu, suara debar JANTUNG  yang memberitahuku setiap kali HUJAN tiba. Ku pejamkan mataku, kututup TELINGAKU  Kuabadikan suara itu, di hatiku....SAKIT...>,<

Tiada ulasan:

Catat Ulasan